Sihol Situngkir: Indonesia Maju Jika SDM Unggul

Sihol Situngkir: Indonesia Maju Jika SDM Unggul
Prof Dr Drs Sihol Situngkir (empat kanan) berfoto bersama usai Mubes VI Ikatan Keluarga Batak Riau (IKBR), di Ballroom Hotel Arya Duta Pekanbaru Riau, Jumat lalu. Foto: dok|ikbr

Medan-Mediadelegasi: Pakar Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Prof Dr Drs Sihol Situngkir mengatakan Indonesia bisa maju jika SDM-nya unggul.

Prof Sihol yang sejak bertugas sebagai Staf Ahli di Kementerian Sekretariat Negara di Jakarta ini getol meneliti dan menelaah SDM unggul di Indonesia mengungkapkan hal tersebut, Jumat lalu, saat sebagai panelis pada diskusi dalam rangkaian Mubes VI Ikatan Keluarga Batak Riau (IKBR), di Ballroom Hotel Arya Duta Pekanbaru Riau.

BACA JUGA: Sihol Situngkir Jadi Dewan Penasihat APTISI Wilayah I Sumut

Bacaan Lainnya

Dalam keterangan tertulis yang diterima Mediadelegasi, Minggu (23/10), di Medan menyebutkan, Guru Besar Manajemen Konsentrasi SDM Unggul (Human Fesources Champions) itu didaulat dan diundang khusus untuk memotivasi ribuan orang Batak yang tergabung dalam IKBR.

Ketika terlibat membuat tagline HUT ke-74  dan HUT ke-75 Kemerdekaan RI, Prof Sihol Situngkir mengusulkan dan memperjuangkan gagasan dengan dua variabel tagline, yakni SDM unggul dan Indonesia maju.

“Demikian halnya, Provinsi Riau bisa maju jika SDMnya unggul yang didukung oleh orang Batak yang unggul,” kata Sihol.

Dia pun menyampaikan pesan penting sebagai motivasi adalah, Poda Na Lima, Dalihan Natolu,  Karakter Menuju Orang Batak Berkualitas, Partisipasi Orang Batak Dalam Pembangunan Provinsi Riau dan Indonesia serta  peran pendidikan informal guna melahirkan dan membentuk Generasi Emas Batak 2045 di Provinsi Riau.

Diskusi panel dimoderatori Dr Viator Butar Buta selain menampilkan Prof Sihol, juga mengetengahkan pokok pikiran Dr Drh Chaidir sebagai Pakar Kebudayaan Melayu.

Bukan sekadar sebagai panelis, dengan gaya presentasi yang amat memukau peserta,  Prof Sihol Situngkir mengajukan dua Quiz tentang, Poda Na Lima dan Scenario Plannig 2045 mengenai SDM Unggul Masyarakat Batak.

Ternyata masyakat Batak asal Mandailing lebih hafal Poda Na Lima dibanding orang Batak dari puak lain namun SDM Unggul Emas untuk mengisi Bonus Demografi menjelang 100 tahun Indonesia berhasil direspon dengan baik oleh peseta Br Sihaloho dari puak Toba.

Hadiah atas Quiz ini disponsori oleh Smartfen Region Sumatra. Hadir Regional Manager North Sumatera PT Smarfren Telecom Frinando Purba menyerahkan hadiah tersebut kepada pemenang Quiz disaksikan Ketum IKBR dan Ketua Panitia Mubes VI IKBR Ferry Shandra Pardede SE MA.

Aripin Bantu Purba

Ketua Umum IKBR Tumpal Hutabarat SE MM sudah lama mengenal Prof Sihol Situngkir sebagai Sekjen KMDT. “Saya tahu kepakaran yang dimilikinya dan secara pribadi saya mengakui dan mengapresiasi kehadiran beliau di Acara Mubes ke VI ini,” sebut Tumpal Hutabarat.

Di akhir sesi Diskusi, Prof Dr Sihol Situngkir menerima Piagam Penghargaan dan Plakat dari IKBR yang diserahkan langsung oleh Ketua Dewan Penasehat IKBR Fachrudin Sihombing, mantan anggota DPR RI dan Pengusaha Batak Sukses di Riau.

Setelah melewati proses persidangan sepanjang sore hari, akhirnya Mubes VI IKBR, di Ballroom Hotel Arya Duta Pekanbaru Riau itu, secara aklamasi sepakat mendaulat Dr Aripin Bantu Purba SH MH sebagai Ketum IKBR Periode 2022-2027.

Sebagaimana diketahui, Mubes VI IKBR dibuka secara resmi oleh Wakil Guberbur Riau Brigjen TNI (Purn) Edy Natar Nasution dihadiri Walikota Pekanbaru itu diawali dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Lagu Lancang Kuning dan Lagu O Tano Batak serta doa serta tarian dari 7 puak Batak.

Ketum IKBR demisioner Tumpal Hutabarat sudah dua periode menjadi Ketum dan satu periode Bendahara Umum IKBR telah berhasil menakodai IKBR dan merampungkan amanat AD/ART hingga berlangsung dengan sukses Mubes VI Tahun 2022.

Dituliskan dalam siaran pers tertulis itu, kepemimpinnya Tumpal Hutabarat telah banyak membawa perubahan dan simpatik masyarakat Batak di Provinsi Riau, terbukti dengan membludaknya undangan yang hadir di Ballroom Hotel Arya Duta hingga Panitia kewalahan mesti menambah kursi dan logistik. D|Red