IPNU Sumut Minta Copot Kepala MAN 2 Model Medan

IPNU Sumut Minta Copot Kepala MAN2 Model Medan
M Fikri Ali Pulungan, Bendahara PW IPNU Sumatera Utara minta Kepala MAN2 Model Medan dicopot. Foto: D|Ist

Medan-Mediadelegasi: Bendahara Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Sumatera Utara M Fikri Ali Pulungan meminta Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Medan, Wuri Tamtama Abdi SPdI MPd dicopot dari jabatannya sebagai buntut tewasnya seorang siswa akibat tertimpa gawang futsal.

Fikri yang juga alumni MAN 2 Model Medan meminta Kepala Kanwil Kemenag Sumut  mengevaluasi jajarannya. “Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak didik di bawah pengawasan ekstra pengelola sekolah mulai dari kepala sekolah, guru dan penjaga. Namun kasus meninggalnya siswa tersebut jadi preseden buruk sehingga perlu dievaluasi,” kata Fikri, Selasa (30/8), kepada wartawan.

Dia juga menyayangkan kenapa kasus ini terkesan ditutupi dan tidak ada penjelasan dari pihak sekolah. “Polsek Percut Sei Tuan agar serius menangani permasalahan ini, serta mengusut kejadiannya sehingga ada titik terang, bila perlu pihak yang bertanggungjawab dikenai sanksi hukum,” tegasnya.

Bacaan Lainnya

Kasus ini juga bisa menjadi pintu masuk untuk menelaah persoalan lain yang diduga terjadi di lingkungan sekolah. “Cari oknum yang selama ini diduga ikut membekingi vendor agar dapat melakukan pekerjaan di lingkungan sekolah,” serunya.

Sebelumnya dikabarkan seorang siswa MAN 2 Model yang berlokasi di kawasan Jalan Willem Iskandar atau Jalan Pancing, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera, meninggal karena kecelakaan di sekolah.

Siswa kelas XII IPA 5 bernama Nanda Patriot Harahap meninggal pada Kamis, 25 Agustus 2022 lalu di RS Haji Medan.

Menurut informasi di lingkungan sekolah, peristiwa yang merenggut nyawa remaja berusia 17 tahun itu bermula pada Senin, 22 Agustus 2022 pada saat berlangsung jam pelajaran.

Pada saat itu, karena ruang kelas panas, guru yang masuk ke kelas XII IPA 5 mengajak para siswa belajar di luar kelas, persisnya di pentas kreasi.

Lalu, di tengah berlangsungnya pelajaran, ternyata Nanda luput dari pantauan guru, ia malah bermain sambil bergelantungan di gawang futsal portabel.

Tapi naas, saat mau turun, kakinya tersangkut di jaring gawang hingga jatuh terjerembab di lantai dengan posisi kepala ke bawah.

Bersamaan dengan itu, besi gawang juga jatuh dan menimpa kepala bagian belakang hingga menyebabkan korban seketika tak sadarkan diri.

Korban dilarikan ke RS Haji yang tak jauh dari sekolah hingga dirawat selama tiga hari, namun korban tak juga sadarkan diri hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Sayangnya, peristiwa yang merenggut nyawa putra Drs Hamsar Harahap MPd yang belakangan diketahui, juga sebagai guru ekonomi di madrasah itu, tak terpublikasi.  Diduga kuat pihak sekolah sengaja menutup masalah ini rapat-rapat.

Kepala MAN2 Model Wuri Tamtama Abdi SPdI MPd hingga berita ini tayang belum menjawab konfirmasi Mediadelegasi yang dilayangkan ke WhatsAppnya. D|Red

Berita ini telah berhasil dikonfirmasi kepada pihak MAN 2 Model Medan. BERIKUT LINKNYA: Hamsar Harahap Ikhlaskan Kepergian Nanda Patriot