Sosiolog UIN Sumut: Hentikan Polemik, Pancasila Sudah Final

Anshari Yamamah
Biacara soal Bantuan Operasional Ponpes

Foto: D|Ist

Medan-Mediadelegasi:  Sosiolog Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Dr H Ansahari Yamamah MA (foto) memberikan beberapa pandangan terkait polemik pembahasan RUU HIP yang menuai kontroversi di tengah masyarakat.

“Jika RUU HIP tetap dipaksakan pembahasannya, berpotensi besar terjadinya instabilitas politik,” kata Ansahari Yamamah MA, kepada Mediadelegasi, Selasa (23/6), di Medan.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, Pancasila merupakan perwujudan sikap dan perilaku Bangsa Indonesia yang majemuk. Pancasila merupakan hasil kesepakatan (konsensus) para tokoh bangsa sebagai penggagas lahirnya Pancasila.

Ketua Deradikalisasi UIN Sumut ini juga mengatakan, dalam pandangan aspek sosial,  bahwa pembahasan RUU HIP ini hanya akan menciptakan situasi politik tidak stabil, ketegangan dan polemik berkepanjangan akan terus terjadi.

“Justru wacana RUU HIP akan membuat bangsa ini terpecah belah, ideologi Pancasila itu justru mengatur hubungan manusia dengan Tuhan YME, mengatur hubungan sosial antar anak bangsa, Persatuan sebagai pilar pembangunan, perwakilan masyarakat di jalankan oleh parlemen dan untuk terciptanya keadilan sosial, hukum, politik, ekonomi dan budaya, semuanya sudah terakomodir dalam Sila-Sila Pancasila tersebut,” paparnya.

Dikatakan, Pancasila merupakan bentuk sikap manusia Indonesia yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. “Jadi ini penting sebagai filter masuknya paham lain yg bertentangan dengan Pancasila sebagai ideologi dalam berbangsa dan bernegara dan Agama sebagai ideologi dalam Kepercayaan kepada Tuhan YME”, kata Imam Mazhab Islam Transitif ini.

Jelas, Pancasila itu sudah Final sebagai ideologi negara, sebagai pemersatu dalam keberagaman, sehingga polemik terkait pembahasan RUU HIP sebaiknya dihentikan, karena tidak bermanfaat untuk bangsa ini ke depan. D|Med-67