Reklamasi Bisa Bikin Belawan Tenggelam

Medan-Mediadelegasi: Genangan air laut dan banjir kiriman dari Sungai Deli menggenangi Belawan, Sumatera Utara belakangan ini, disinyalir sebagai dampak reklamasi di kawasan pelabuhan laut Belawan.

Menyulap laut menjadi daratan untuk keperluan dermaga yang dikelola pihak pelabuhan itu ternyata mengancam pemukiman warga Belawan dan sekitarnya.

“Keberadaan reklamasi itu bisa bikin kawasan pemukiman Belawan tenggelam,” kata Apri Budi, Ketua Umum Aliansi Masyarakat Sumatera Utara Bersih (AMSUB) kepada Mediadelegasi, Kamis (24/9), di Medan.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, sedimentasi muara Sungai Deli saja sudah sangat memengaruhi terhadap lambannya aliran sungai, ditambah lagi reklamasi sepanjang 700 meter menimbun laut dalam yang sebelumnya menjadi jalur lintasan kapal besar itu.   

Dikatakan Apri Budi, ketika curah hujan tinggi bersamaan dengan naik pasang air laut menjadi saat-saat yang merisaukan bagi warga Belawan.

Dia mencontohkan peristiwa Belawan hingga Sicanang tergenang pekan lalu, harusnya menjadi sinyal bencana bagi pemangku kebijakan, mencarikan solusi cerdas.

“Selain pengerukan sedimentasi muara hingga ke hulu Sungai Deli, sistem drainase juga mendesak untuk diperbaiki , termasuk penataan ruang dan pemukiman masyarakat,” ujarnya.

Banjir di Kelurahan Belawan 1, Belawan 2, Sicanang da Jalan Lintas Medan Belawan. Foto:D|medan|redaksi

Banjir jelas berdampak terhadap perekonomian masyarakat. “Mulai dari pedagang susah, peralatan rumah tangga rusak, pencemaran air dan udara, pendapatan nelayan menurun,” ulasnya.

Pengelola Asing

Mirisnya, di tengah ancaman lingkungan pemukiman dan kehidupan warga, ungkap Apri Budi, dermaga sandar kapal kargo raksasa itu justru kini tengah menunggu kehadiran toke dari negeri asing.

“Kami mendesak semua pihak, khususnya Menteri BUMN Erick Thohir segera menghentikan niat yang dapat menggores perasaan warga negeri ini,” tegas Apri Budi, usai meninjau langsung dermaga baru hasil reklamasi besar-besaran itu.

Menurutnya, Menteri BUMN Erick Thohir patut menghentikan upaya melepas dermaga baru ini kepada pihak asing.

Menurutnya, pengelolaan bisnis di sektor maritim harusnya menegakkan dan menjaga marwah kedaulatan bangsa. “Langkah menyerahkan pengelolaan dermaga sepanjang sekitar 700 meter di Pelabuhan Belawan itu terkesan hanya upaya gerak cepat pengembalian dana kas dan pinjaman yang mungkin terpakai dalam pembangunan dermaga pelabuhan itu,” ujarya.

Dikatakan, Pelabuhan Belawan merupakan kebanggaan Sumatera Utara. “Menyerahkan pengelolaan dermaga Pelabuhan Belawan kepada asing, justeru membuat masyarakat kehilangan kebanggaan itu,” ujarnya. D|Red-02