Penggunaan Teknologi Drone dan Robot Tantangan Masa Depan

Screen slide virtual Konferensi Internasional MECnIT 2020 Unpri,Teknologi Drone dan Robot. Foto: D|Ist

Medan-Mediadelegasi: Efek perkembangan teknologi masa depan bakal mengurangi keperluan tenaga manusia sebagai pekerja. Aktivitas industri di masa depan akan banyak menggunakan teknologi drone dan robot berteknologi intelijen.

“Suka atau tidak suka, efek kemajuan teknologi itu tak bakal terbendung. Apalagi robot yang terprogram tidak sesusah manusia untuk memerintahnya,” kata Intan Zaurah Mat Darus Ph.D. dari University Teknologi Malaysia, selaku pembicara pada Konferensi Internasional Mechanical, Engineering, Computer, and Industrial Technology (MECnIT) 2020, Kamis (25/6), melalui media daring.

Bacaan Lainnya

Intan menyapaikan bagaimana pengembangan robot di masa akan datang. Dia bahkan mencontohkan robot pembuat kue lupis.

Pada MECnIT 2020, sebuah acara tahunan yang diselenggarkan Fakultas Teknologi & Ilmu Komputer (FTIK) Universitas Prima Indonesia (Unpri) itu juga menghadirkan pembicara sekaliber Ivan Kristianto Singgih Ph.D dari  Korea Advanced Institute of Science & Technology, Korea.

Ivan mempresentasikan bagaimana menggunakan drone untuk memetakan aktivitas pergerakan dan pemetaan. Bahkan katanya, drone telah digunakan untuk irigasi pertanian, keamanan pelabuhan, search and rescue. “Drone bisa juga untuk memetakan aktivitas pergerakan logistik termasuk untuk pelaksanaan penyemprotan disinfektan,” papar Ivan.

Sedangkan Endra Joelianto, Ph.D. dari Institut Teknologi Bandung mengurai teknologi Kontrol Canggih dan Sistem Cerdas: Manipulasi Sinyal Referensi. Sistem kontrol canggih menawarkan disain pengontrol kebebasan tingkat tinggi dan peningkatan kinerja dibandingkan pengontrol kebebasan konvensional satu derajat. Secara khusus, Endra menjelaskan penggunaan metode manipulasi sinyal referensi dan sistem cerdas seperti (Logika Fuzzy dan ANFIS) untuk meningkatkan kinerja sistem kontrol.

Persiapan 8 Bulan

Sebelumnya Ketua Panitia MECnIT 2020 Abdi Dharma mengatakan konferensi ajang tahunan ini, “Ini pertama kalinya acara diselenggarakan melalui media daring. Meski pun musibah pandemi Covid-19 sedang berlangsung, tidak menghalangi niat kami untuk melangsungkan acara ini,” katanya.

Menurutnya, Konferensi ini jauh berbeda dengan webiner pada umumnya. “Kegiatan ini memerlukan masa persiapan enam sampai delapan bulan. Karena semua peserta harus membawa hasil penelitiannya untuk dibahas di sini,” katanya.

BACA JUGA: Konferensi Internasional MECnIT diikuti Delapan Negara

Teknologi Drone dan Robot
Intan Zaurah Mat Darus Ph.D. dari University Teknologi Malaysia. Foto: D|Ist

Sesuai dengan tujuan konferensi ini, jelas Abdi Dharma,  untuk mengumpulkan para akademik dan peneliti di bidang teknik dan teknologi computer.  Dia melaporkan, MECnIT 2020 diikuti peserta dari berbagai negara, seperti Korea, Malaysia, Taiwan, Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Saudi Arabia, China, Indonesia dengan antusias yang tinggi sebanyak 196 manuskrip dan hanya 91 yang berhasil diterima untuk dipresentasikan.

Conference ini akan menghasilkan tulisan-tulisan yang akan dimasukan ke publikasi internasional bereputasi yaitu IEEE Xplore, dan acara ini juga dapat terselenggara berkat dukungan dari IEEE Indonesia CSS/RAS Joint Chapter.

Berani dan Bangga

Sementara Arjon Turnip, Ph.D., selaku Chair IEEE Indonesia CSS/RAS Joint Chapters dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada panitia, Rektor Unpri Dr. Chrismis Novalinda Ginting sebagai Organizer MECnIT 2020 berani melaksanakan kegiatan ini di musim pandemi. “Kampus lain pada umumnya mengundurkan acara seperti ini,” katanya.

Kepada peserta Arjon mengingatkan, bahwa panitia akan mengecek paper hasil penelitian. “Kalau belum memenuhi syarat, panitia tidak akan segan-segan mengembalikannya,” tegas Arjon Turnip.

Sedangkan Rektor Unpri Dr. Chrismis Novalinda Ginting saat membuka konferensi itu mengaku bangga kepada panitia berani menyelenggarakan  kegiatan berskala Internasional di tengah pandemi Covid-19.  “Unpri satu-satunya perguruan tinggi yang mampu melaksanakan konferensi internasional di tengah pandemi,” katanya.

Chrismis Novalinda Ginting juga mengucapkan terima kasih kepada para pembicara dengan harapan tetap dapat bekerja sama di banyak kesempatan mendatang.

Usai istirahat siang, kegiatan memasuki sesi berikutnya membagi peserta kepada enam kelas dalam dua sesi dengan masing-masing kelas sembilan prsenter untuk mempresentasikan paper penelitian masing-masing sambil mencatat masukan dari para pakar untuk perbaikan sebelum dipublish di prosiding Internasional yang akan terindeks dalam scopus. D|Red-02