Gudang Komoditi Pertanian Bernilai Miliaran Rupiah Terlantar

Gudang Komoditi Pertanian Bernilai Miliaran Rupiah Terlantar
Gudang komoditi pertanian dengan sistem resi gudang di Huta Parbalokan Nagori Purba Tongah Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun akhirnya terlantar. Foto: D|Ist

Simalungun-Mediadelegasi: Gudang komoditi pertanian dengan sistem resi gudang yang dibangun 10 tahun lalu di Huta Parbalokan, Nagori Purba Tongah, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun hingga kini belum difungsikan alias terlantar.

Gudang yang dibangun pada masa kepemimpinan Bupati JR Saragih itu menghabiskan anggaran miliaran rupiah, namun menjadi bangunan tidak berguna. Hal itu membuat kecewa masyarakat Simalungun utamanya para petani.

“Seharusnya kehadiran resi gudang itu telah membantu petani. Nyatanya, gudang itu hanya bangunan sia-sia yang tak bermanfaat bagi petani. Percumalah semua anggaran pembangunan gudang itu,” kata warga sekitar, kepada wartawan, Selasa (7/9).

Dia mengatakan, gudang itu dibangun sekira tahun 2011, hingga sekarang belum pernah digunakan. Seandainya gudang itu digunakan sejak dulu, petani sudah sangat terbantu. Karena, sistem resi gudang merupakan dokumen yang membuktikan bahwa suatu komoditas disimpan pada suatu gudang dan dokumen tersebut bisa ditransaksikan dan resi ini disamakan dengan surat berharga.

“Dengan resi gudang ini, petani dapat mengajukan pembiayaan ke lembaga keuangan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai. Namun, itu semua hanya mimpi, lantaran gudang komoditi itu tidak pernah difungsikan sejak bangunan itu berdiri,” katanya. Hal senada disampaikan Agustin. Pembangunan gudang komoditi itu dianggap sebagai program yang gagal dan harus dievaluasi kembali, supaya gudang itu bisa berfungsi, sehingga dapat membantu petani. “Kita harapkan bangunan gudang itu jangan dibiarkan terlantar seperti itu. Segeralah difungsikan demi membantu petani,” harapnya. D|Red