Batal Pertemuan dengan Pelaku Usaha, Kemenparekraf Disorot Diskrimiatif

Menparekraf Sandiaga Uno
Menparekraf Sandiaga Uno

Samosir-Mediadelegasi: Parapelaku wisata yang ada di seputaran Kabupaten Samosir kecewa kepada staf Keprotokolan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Bahkan dinilai tidak konsisten dan terkesan diskriminatif, Sabtu (27/3).

 Soalnya, jadwal pertemuan para pelaku usaha wisata dengan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno dibatalkan tanpa alasan yang jelas. “Awalnya jadwal untuk bertemu sudah dibuat pagi ini pukul 08.00 WIB dan sudah disepakati tadi malam. Namun, tiba tiba pertemuan itu tidak terjadwal,” ungkap salahsatu pelaku usaha wisata Rinto Manurung.  

Lalu, terang Rinto, muncul ketentuan dari pihak protokoler, bahwa jadwal pertemuan bisa dibuat asalkan para pelaku wisata ikuti prokes dan harus rapid test. “Karena rapid test kami tolak mengingat rumah sakit dan puskesmas belum buka pada pagi hari. Sehingga kami pun tidak jadi bertemu dengan pak menteri,” jelasnya.  

Bacaan Lainnya

Anehnya, sambung Rito Maurung, pertemuan pada malam hari yang digelar menteri pariwisata, tidak ada rapid test. “Lalu kenapa saat bertemu dengan pelaku wisata, jadi ada rapid test, itu yang kami sesalkan,” kata pelaku wisata yang juga pemilik restoran, Rinto Manurung.

Hal senada disampaikan, CEO Batu Hoda, Ombang Siboro menyesalkan sikap staf Keprotokolan Kemenparekraf yang sangat diskriminatif dan kurang peduli dengan pelaku wisata di Samosir dan seolah olah membatasi Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno untuk bertemu dengan para pelaku wisata yang ada di Samosir.

“Pak Sandiaga Uno adalah menteri pariwisata, seyogyanya persoalan pariwisata menjadi agenda penting dalam kunjungan singkatnya, seperti pemulihan ekonomi dengan bertemu pelaku pelaku wisata yang ada di Samosir, apalagi kesempatan bertemu sangat jarang terjadi, ini malah kami terkesan dipersulit,” kata Ombang.

Ia juga meminta supaya staf Keprotokolan Kemenparekraf tersebut segera dievalusi karena perbuatannya yang tidak konsisten dan terkesan “suka-suka” jelas sangat mengecewakan masyarakat pelaku wisata yang ingin bertemu dengan menterinya.

“Yang pasti kami yakin, pak menteri terus bekerja dan berlari untuk bangkitnya pariwisata Indonesia secara khusus Danau Toba, dan semoga protokol yang kaku tidak jadi penghambat semangat pak Sandiaga,” tegas Ombang.

Terpisah, staf Keprotokolan Kementerian Pariwisata, Riris yang dikonfirmasi mengaku, rapid test diwajibkan dilakukan untuk bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dan sudah merupakan SOP yang sudah ditetapkan oleh Kementerian.

Disisnggung terkait dilaksanakannya kegiatan tanpa rapid test, Riris mengaku, kalau Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno datang sebagai tamu. “Yang pasti SOP nya harus rapid test kalau ingin bertemu,”katanya. D|Sam-Jef