Soroti Pentingnya Sistem Mewakili Lingkungan Manufaktur Industri 4.0

Soroti Pentingnya Sistem Lingkungan Manufaktur Industri 4.0
Tangkap layar workshop daring, bertema Learning Factory in Industrial Digital Transformation digelar Program Magister Instrumentasi dan Kontrol, Fakultas Teknologi Industri, ITB, akhir bulan lalu. Foto: D|Ist

Medan-Mediadelegasi: Chairman Institute of Electrical and Electronic Engineering (IEEE) Indonesia Instrumentation and Measurement (IMS) dengan Information Theory (ITS) Joint Societies Ir Endra Joelianto PhD SMIEEE menyoroti pentingnya suatu sistem lingkungan yang dapat mewakili lingkungan manufaktur yang realistik untuk pendidikan, pelatihan, dan penelitian terkait industri 4.0.

Sorotan dan pendapat Endra Joelianto yang juga dosen instrumentasi dan kontrol pada Fakultas Teknologi Industri ITB itu terungkap pada workshop daring, bertema Learning Factory in Industrial Digital Transformation digelar Program Magister Instrumentasi dan Kontrol, Fakultas Teknologi Industri, ITB, akhir bulan lalu.

BACA JUGA: Mediadelegasi Menggerakkan Informasi Pendidikan

Bacaan Lainnya

Ringkasan workshop yang juga menampilkan pembicara, I Putu Agus Sugita, F&B Regional Account Manager PT Siemens Indonesia itu diterima redaksi Mediadelegasi, Kamis (17/11), di Medan.

Menurut Endra Joelianto, learning factory ini dirancang untuk menjadi pembelajaran yang kompleks untuk proses manufaktur yang merupakan replika otentik dari suatu sistem produksi real.

Sehingga partisipan/murid/mahasiswa bisa mempeelajari dan mendapatkan pengalaman secara langsung.

Dari sisi industri, kata Endra, bisa sangat membantu industri dalam melakukan training pada karyawan barunya tanpa menggangu sistem produksi yang sedang berjalan.

Endra Joelianto sebagai pakar dan akademisi ini juga mengungkapkan bahwa, digital transformation merupakan sebuah perjalanan panjang dalam perkembangan industri di Indonesia untuk mencapai value creation di industrinya.

Dewasa ini, lanjut Endra, industri 4.0 merupakan kata kunci penting untuk perindustrian di Indonesia, banyaknya gaungan dari pemerintah dan pasar dunia untuk membawa industri di Indonesia untuk melakukan transformasi dijital.

“Tingginya daya saing antar produk di dalam negeri akan semakin meningkatkan kebutuhan otomasi di industry,” katanya.

Seperti telah diketahui, katanya, jaringan yang terintegrasi dapat mempermudah pembuatan produk yang efisien dan fleksibel sesuai dengan kustomisasi produk masing masing, hal ini membuat seluruh siklus proses produk akhirnya memerlukan integrasi vertikal dan horizontal.

“Tentunya selain membahas bagaimana manufaktur industri 4.0 ini diadopsi oleh para pelaku industri di Indonesia, yang tidak kalah penting adalah menyiapkan SDM nya agar usaha-usaha membangun dan mengembangkan industri 4.0 bisa berkembang dengan sukses dan lancar sesuai dengan tujuan dari transformasi dijital industry,” papar Endra Joelianto.

Digital Twin

Pembicara I Putu Agus Sugita dari F&B Regional Account Manager PT Siemens Indonesia kemudian melanjutkan pembahasan dari sisi industrial.