SOKSI : Djarot Jangan Pecah Belah Masyarakat Samosir

Ketua PDI Perjuangan Sumut Djarot Saiful Hidayat

Medan-Mediadelegasi: Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) II Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Sumut melalui Wakil Ketua Bidang Keamanan & Bela Negara Sahat P Simbolon, secara tegas mendesak Djarot Saiful Hidayat selaku Ketua PDI Perjuangan Sumut, untuk mencabut tudingannya perihal money politic (politik uang) yang terjadi di Pilkada  Samosir.

“Kita mengingatkan kepada Djarot jangan memecahbelah masyarakat Samosir. Pilkada sudah selesai. Siapapun pemenangnya mari sama sama kita dukung untuk pembangunan Kabupaten Samosir,” Sahat P Simbolon sebagai Putra perantau asal Samosir kepada Media Delegasi, Sabtu (12/12) di Medan.

Seperti diberitakan sebelumnya, PDI Perjuangan Sumatra Utara (Sumut) menduga ada praktik politik uang yang terjadi dalam Pilkada Samosir 2020. Djarot Saiful Hidayat selaku Ketua PDI Perjuangan Sumut, menuding kekalahan calon PDIP di Samosir disebabkan praktik politik uang.

Bacaan Lainnya

Menanggapi statement mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, Sahat P Simbolon, mengaku pernyataan Djarot sangat masyarakat Samosir dan  dapat memecah belah masyarakat serta memantik provokasi di tengah kondusifitas keamanan di Samosir dan secara umum di Sumatera Utara.

“Kami selaku Depidar II Soksi Sumut hasil Musda XI dibawah pimpinan Ketua Sangkot Sirait SSosi, yang noptabenenya salah satu organisasi pendiri Partai Golkar, sangat tersinggung dengan tudingan Ketua PDI Perjuangan Sumut Djarot Saiful Hidayat,” tegas Sahat P Simbolon.

Sahat menambahkan pernyataan Depidar II SOKSI Sumut  ini dikarenakan Martua Sitanggang selaku wakil bupati terpilih yang berpasangan dengan Vandiko Gultom, merupakan kader SOKSI. “SOKSI akan pasang badan bila kadernya diganggu,” tegas Sahat P Simbolon seraya menegaskan kembali meminta kepada Djarot Saiful Hidayat untuk meminta maaf atas tudingan money politic yang terjadi di Pilkada Samosir.

Diberitakan sebelumnya, calon bupati/wakil bupati yang diusung PDI Perjuangan yakni Rapidin Simbolon-Juang Sinaga, mengalami kekalahan di Kabupaten Samosir. Menanggapi kekalahan tersebut, Djarot Saiful Hidayat selaku Ketua PDI Perjuangan Sumut, menuding kekalahan calon PDIP di Samosir disebabkan praktik politik uang.

“Ada dua kabupaten yang kami duga melakukan praktik politik uang, yakni Samosir dan Karo. Di Samosir bahkan praktik politik uang itu berlangsung massif dan jumlahnya sampai Rp 100 miliar. Ada yang dibayar sampai Rp 1 juta per kepala,” kata Djarot.

Dikatakan Djarot, pihaknya memiliki data terkait itu dan timnya sedang melakukan investigasi. “Ada dua kabupaten yang kami duga melakukan praktik politik uang, yakni Samosir dan Karo. Di Samosir bahkan praktik politik uang itu berlangsung massif dan jumlahnya sampai Rp 100 miliar. Ada yang dibayar sampai Rp 1 juta per kepala,” kata Djarot kembali. Di Pilkada Samosir PDIP mengusung paslon petahan Rapidin Simbolon – Juang Sinaga. Sedangkan Partai Golkar berkoalisi dengan partai lainnya mengusung Vandiko Timotius Gultom – Martua Sitanggang. D|Med-Red