Sambut Tahun Baru Imlek 2023 Penuh Optimisme

Sambut Tahun Baru Imlek 2023 Penuh Optimisme
Pengusaha Sumut Alexander Angwiranata (kanan) dan Ketua Koperasi Arga Do Bona Ni Pinasa Erika Rosdiana Panjaitan (kiri) saat menjadi narasumber dalam acara Dialog Interaktif HorasMedan yang digelar Mediadelegasi di Medan, Sabtu (21/1). Foto: Limbong

Medan-Mediadelegasi: Kalangan pengusaha Tionghoa di Sumatera Utara (Sumut) menyambut Hari Raya Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili atau 2023 Masehi yang diperingati pada Minggu (22/1) dengan rasa syukur dan penuh optimisme untuk terus bangkit, meski tantangan ke depan tidak ringan.

Harapan tersebut disampaikan pengusaha Sumut Alexander Angwiranata saat menjadi narasumber dalam acara Dialog Interaktif HorasMedan yang digelar Mediadelegasi di Medan, Sabtu (21/1).

Dialog interaktif yang dipandu jurnalis Mediadelegasi Robin Turnip tersebut mengusung tema Hari RayaTahun Baru Imlek 2023 Momentum Meningkatkan Nilai Solidaritas Sosial, Kesetiakawanan dan Terwujudnya Masyarakat Menghargai Kearifan Lokal.

Bacaan Lainnya

Ia menyampaikan Imlek tahun ini menjadi shio kelinci khususnya kelinci air yang melambangkan ketenangan, kedamaian, kesuksesan dan kemajuan.

“Semoga di tahun shio Kelinci Air ini kita semua senantiasa dalam keadaan sehat dan mendapat rezeki yang berlimpah,” ujar pengusaha muda yang bergerak di bidang pemasok berbagai peralatan teknik industri perkebunan sawit dan jasa pariwisata itu.

Ia juga berharap semangat Tahun Baru Imlek Kongzili/Masehi 2023 senantiasa menjadi momentum bagi segenap bangsa Indonesia untuk memperkuat solidaritas di tengah keberagaman suku, agama, etnis, budaya dan adat istiadat.

Diakuinya, peringatan Hari Raya Imlek yang menjadi salah satu hari libur nasional merupakan wujud dari semangat kebhinnekaan bangsa Indonesia.

Lebih lanjut Alexander Angwiranata yang akrab disapa Alex Jiyo menuturkan, momentum Hari Raya Tahun Baru Imlek oleh masyarakat suku Tionghoa di Indonesia diisi dengan tradisi yang penuh makna.

Ada beberapa tradisi yang kerap dilakukan warga Tionghoa saat menyambut Tahun Baru Imlek, yakni mulai dari mempersiapkan makanan, membersihkan dan mendekorasi sebagian benda dengan warna merah di dalam rumah dengan warna merah.

Disebutkannya, warna merah ini menunjukkan kemakmuran dan energi yang dapat mengusir segala sesuatu yang bersifat negatif.

“Satu hari menjelang Imlek, banyak orang Tionghoa mengunjungi makam leluhur,” ucap Alex yang juga anggota Koperasi Arga Do Bona Ni Pinasa Medan.

Sedangkan, pada saat malam Tahun Baru Imlek, biasanya masyarakat Tionghoa melakukan makan malam besar yang dihadiri oleh seluruh anggota keluarga.

Satu hal yang terpenting, pesan Alex, perayaan Imlek pada tahun 2023 ini diharapkan bukan hanya sebuah perayaan dan mengulang tradisi saja, tetapi dapat membawa keberkahan bagi siapa saja yang merayakanya.

Sementara itu, Ketua Koperasi Arga Do Bona Ni Pinasa Erika Rosdiana Panjaitan yang juga tampil sebagai narasumber dalam dialog interaktif itu, mengajak segenap pihak menjadikan Tahun Baru Imlek 2023 sebagai momentum meningkatkan semangat untuk memupuk nilai-nilai kebinekaan lewat kebersamaan.

Semangat kebhinekaan, kata Erika, diharapkan dapat menjadi stimulus dalam membangun kembali kehidupan dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19 yang berdampak pada sendi-sendi kehidupan masyarakat.

“Penghormatan terhadap nilai-nilai keberagaman lewat upaya meningkatkan kebersamaan perlu terus diupayakan,” tuturnya.

Dengan demikian, lanjut dia, bangsa Indonesia akan selalu bisa bersama-sama mewujudkan dan menata kehidupan yang lebih bermanfaat.

Ia menilai, tradisi Imlek yang diadopsi dari budaya Tiongkok telah memperkaya khazanah budaya Indonesia dan menjadi bagian dari kebhinnekaan bangsa Indonesia.

“Inilah salah satu wujud nyata dari pengamalan Pancasila di tengah masyarakat Indonesia,” sebut Erika. D|Red-04