Rapidin Simbolon: Diundang Pastor, Saya Langsung Datang

Rapidin Simbolon: Diundang Pastor, Saya Langsung Datang
Mantan bupati Samosir Rapindin Simbolon (paling kiri) saat menghadiri Perayaan 25 Tahun Gereja Inkulturatif Khatolik St. Mikhael di Pangururan, Kamis (29/9). Foto: Robin

Samosir-Mediadelegasi: Perayaan 25 Tahun Gereja Inkulturatif Khatolik St. Mikhael Pangururan berlangsung khidmat dan dihadiri seribuan jemaat serta para tokoh, termasuk mantan Bupati Samosir yang juga kini menjabat sebagai Ketua DPD PDI-Perjuangan Sumatera Utara (Sumut), Rapidin Simbolon.

“Tidak banyak yang saya sampaikan kepada Pastor, Diundang Pastor, saya langsung datang, meskipun saya jauh, karena kesibukan,” ujar Rapidin dalam pidato singkatnya pada pesta perak 25 Tahun Gereja Inkulturatif Khatolik St. Mikhael Pangururan, Kamis (29/9).

Ia menambahkan, kedatangannya ke acara yang berlangsung khidmat tersebut dalam kapasitas sebagai pribadi, sebagaimana undangan yang disampaikan Pastor Paroki Pangururan, Masseo Sitepu.

Bacaan Lainnya

“Dahulu sewaktu saya Bupati Samosir kita bertetangga, namun demikian saya tidak pernah lupa akan sejarah berdirinya Gereja Inkulturatif Santo Mikhael Pangururan,” ucap Rapidin.

Pada kesempatan itu, Rapidin yang juga putra asli Samosir juga menyampaikan selamat dan sukses atas renovasi Gereja Inkulturatif Santo Mikhael Pangururan.

“Dengan telah berdirinya sarana pendidikan di sekitar kompleks Gereja ini, tentunya akan ikut menimbulkan berbagai multyplier effect bagi kehidupan manusia, khususnya terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas,” tuturnya.

Perayaan 25 Tahun Gereja Inkulturatif Khatolik St. Mikhael Pangururan mengangkat tema ‘Bertambahnya Iman yang mendukung panggilan menjadi Imam dan Biarawa/ti’.

Acara ini dihadiri sekitar 1.500 orang jemat Katolik yang terdiri umat Katolik Lumban Lintong, tiga orang perwakilan setiap Stasi, pelajar SMA St. Mikhael, SMP Budi Mulia, TK dan SD Santo Mikhael Pangururan.

Gereja Katolik Paroki Santo Mikhael Pangururan sebelumnya berdiri diatas lahan adat tiga Marga, yakni Simbolon, Nadeak dan Simalango yang selanjutnya dijadikan lokasi pembangunan gereja, susteran, sekolah TK, SD, SMP dan SMA. D|Med-24