Petani Kelapa Sawit Labusel Menjerit

Petani Kelapa Sawit Labusel Menjerit
Petani kelapa sawit di Labusel, Haji Kodirun Harahap mengenang nasib TBS kelapa sawitnya yang lesu. Foto: D|Ist

Kotapinang-Mediadelegasi: Masyarakat petani kelapa sawit kini benar-benar hidup terjepit. Bagaimana tidak, jelang Tahun Ajaran baru anak sekolah harga jual Tandan Buah Segar (TBS) ke pabrik hanya Rp1.000,- per Kilogram.

“Kondisi ini sangat menkhawatirkan. Terlebih saat ini masyarakat tengah menghadapi tahun ajaran baru bagi anak-anak sekolah,” kata Haji Kodirun Harahap, petani kelapa sawit di Kecamatan Silangkitang, Labuhanbatu Selatan (Labusel), Rabu (8/7), kepada Mediadelegasi.

Menurutnya, derita kian mendera petani kelapa sawit. Sejak Januari 2022, ketika minyak goreng langka, harga TBS malah anjlok. “Kini harga migor mulai terjangkau, harga TBS malah makin terpuruk,” katanya seraya menyebutkan harga lumayan stabil hanya pada Juni 2022 saja.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Petani Sawit Sumut: Terima Kasih Presiden Joko Widodo

Haji Kodirun pun kini lebih memilih memandangi TBS di pohon karena beban cost operasional yang tak tertanggulangi. “Upah kebersihan kebun, upah panen dan pupuk langka yang mahal, membuat petani tak sanggup berkata-kata,” ketusnya lesu.

Dia menyebutkan, lazimnya tiap satu hektar kebun kelapa sawit membutuhkan 5 Zak (250Kg) pupuk NPK mutiara yang dipadu dengan pupuk MOP KCL. “Harga beli pupuk MOP KCL sudah mencapai langit Rp825 ribu per zak,” katanya.

Belum lagi upah dodos (panen) Rp200 per Kilogram TBS.”Rakyat petani kelapa sawit sudah tak sanggup lagi memupuk kebun sawitnya. Kami dalam bahaya besar,” ungkapnya sembari memprediksi perekonomian bakal sengkrak hingga tiga tahun ke depan akibat rendahnya nilai komoditi ekspor.

Haji Kodirun berharap, pemerintah perlu menyisihkan konsentrasinya memikirkan kondisi ini. “Apalagi di sebagian besar kabupaten di Sumatera Utara sangat mengandalkan penghidupannya dari bertani kelapa sawit,” katanya.

Berikut rata-rata perkembangan harga jual TBS kelapa sawit pada Pabrik Kelapa Sawit di Labusel: per tanggal 6 Juli 2022 hanya Rp1.000,- dari sebelumnya Rp1.100,-. Pertanggal 31 Mei 2022, sudah sempat mencapai Rp2.150,- (tertinggi sejak Januari 2022-red). Dan perlahan anjlok pada posisi 1 Juni 2022 Rp2.070,- per Kilogram, yang perlahan turun hingga harga per Selasa kemarin Rp1.000,-. D|Red-06