Perlu Penguatan Prodi Pertanian dan Kemaritiman

Perlu Penguatan Prodi Pertanian dan Kemaritiman
Sihol Situngkir dan Frans Tshai di Unika Santo Thomas Medan. Foto: D|Ist

Medan-Mediadelegasi: Chairman Board of Management of Swiss Germany University (SGU)-Asia Dr Frans Tshai menyebutkan perlunya penguatan progam pendidikan (Prodi) bidang pertanian dan kemaritiman di Indonesia.

“Indonesia memiliki potensi pertanian dan kemaritiman yang cukup besar. Jadi masih banyak kesempatan bagi Perguruan Tinggi di Indonesia untuk lebih mendalami pertanian dan kemaritiman agar Indonesia memiliki kekuatan dan lebih dihargai di bidang pertanian dan kemaritiman,” kata Dr Frans Tshai saat mengunjungi Universitas Katolik (Unika) Santo Thomas Medan, Rabu kemarin.

Kehadiran Frans Tshai disambut Rektor Unika Santo Thomas Medan, Prof DR Drs Sihol Situngkir MBA dan sivitas akademika Unika di Lantai III Biro Rektor Unika merupakan penguatan kerjasama antara Unika dengan SGU-Asia.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Sihol Situngkir Jadi Dewan Penasihat APTISI Wilayah I Sumut

“Yang terpenting dari tugas perguruan tinggi mencetak SDM. Seperti dilakukan SGU-Asia, mencetak SDM lulusan di bidang teknologi, dalam Prodi mekatronik,” kata Frans seraya menjelaskan Mekatronik itu gabungan dari mekanik dan elektronika.

Prodi ini, katanya mengingat sekarang ini peralatan semua berhubungan antara mekanik dan elektronika.

Pengurus Asosiasi Badan Pengelola Perguruan Tinggi Indonrsia ini juga mengutip imbauan Presiden Jokowi untuk meningkatkan kompetensi, bukan gelar. “Saya berharap perguruan Katolik harus jadi contoh peningkatan kualitas. Santo Thomas supaya bisa jadi mercusuar di Sumatera Utara,” katanya.

Bagi Frans, peningkatan kualitas itu lebih penting. Sebuah universitas harus mampu menghasilkan produk SDM yang berkualitas. “Tentu yang mengajar harus dosen berkualitas. Saya pengelolaan Unika mempercayakan dosen berkualitas di Unika Santo Thomas,” katanya lagi.

Sementara Rektor Unika Santo Thomas Medan, Prof DR Drs Sihol Situngkir MBA ketika dimintai komentarnya, menyatakan sangat mengapresiasi kehadiran Dr Frans Tshai.

“Kehadiran Frans Tshai telah menyemangati kami membangun Unika Santo Thomas. Kerjasama yang dilakukan adalah pertukaran mahasiswa dan mempelajari dan mencontoh bagaimana pengelolaan SGU-Asia,” kata Sihol Situngkir.

Sihol juga menyebutkan, dari pertemuan itu pihak Unika mendapatkan masukan dari Dr Frans, tentang membangun kebersamaan di SGU-Asia yang dapat diterapkan di Unika.

Sihol Situngkir juga mengatakan optimis dapat bekerjasama dengan baik yang akan difollow up kedua Rektor di Jakarta pada awal Juni 2022.

“Ini sangat bermanfaat guna mendukung program MBKM luar negeri,” kata Sihol.

Menurutnya lagi, kerjasama sangat mendukung rencana Akreditasi Internasional Prodi dan mewujudkan salah satu IKU dari 8 IKU, setiap prodi dituntut dapat membangun kerjasama dengan mitra prodi berkelas internasional. D|Red-06