Penebangan Pinus di Samosir Viral Menuai Kritik

Penebangan Pinus di Samosir Viral Menuai Kritik
Pinus hasil tebangan siap untuk diangkut. FotO: D|Ist

“Soal penebangan kayu pinus, kalau itu kayu milik masyarakat, seharusnya pihak pemkab memberikan pemahaman kepada masayarakat, menjaga keterlangsungan ekosistem yang baik,” katanya.

Senada hal ini juga disampaikan Nasib Simbolon, Wakil Ketua DPRD Samosir. “Kita berharap agar Bupati Samosir melakukan pengkajian dan membuat perbup, khususnya yang telah terjadi penebangan secara masif yang dilakukan oleh pengusaha pengusaha dari luar Samosir dan dibawa keluar dari dikabupaten Samosir,” ujarnya.

Nasib Simbolon Khawatir, kebutuhan kayu akan terkendala jika ini dibiarkan terus menerus terjadi. “Saya prediksi, kalau ini kita biarkan, tidak sampai setahun lagi pohon Pinus yang ada di Samosir akan habis, sehingga bahan kayu untuk kebutuhan pembangunan di kabupaten Samosir akan terkendala, jika dibiarkan kayu log dibawa keluar,” katanya.

Bacaan Lainnya

Kalau untuk kebutuhan pengusaha, kata Nasib Simbolon, penggergaji di Samosir  maksimal mereka bisa memproduksi 5 kubik perhari, itupun untuk kebutuhan di Samosir.

Setelah hal ini dikonfirmasi kepada Siregar kepala unit Kehutanan di Samosir mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan cek di lokasi kejadian bersama pihak Tipidter Polres Samosir.

Semantara itu Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi lewat pesan WhatsApsnya.

Sebelumnya, salah satu warga meng-upload video dan gambar truk memuat kayu log  di Desa Marlumba, Kecamatan Simanindo. Video itu juga menunjukkan sebuah alat berat sedang menyusun kayu-kayu di dalam truk. D|Sam-59