Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Harus Sejalan

Medan-Mediadelegasi: Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan untuk penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi harus menyelaraskan antara gas dan rem. Artinya, dilakukan formulasi dan langkah untuk mencegah peningkatan angka Covid-19, namun upaya pemulihan ekonomi juga harus tetap berjalan sesuai aturan dan mengikuti protokol kesehatan (prokes).

Hal itu dikatakan Bobby saat membuka sekaligus menjadi narasumber dalam dialog publik yang digelar BEM Nusantara Sumut di Gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jalan Bunga Raya, Kecamatan Medan Sunggal, Sabtu (19/6/2021).

Dalam dialog publik yang mengusung tema “Peran Mahasiswa Dalam Menjaga Stabilitas Ekonomi dan Ketahanan Pangan Serta Kondusifitas Sosial Di Tengah Pandemi Covid-19” tersebut, Bobby Nasution mengajak para mahasiswa untuk ikut berkolaborasi dan berkontribusi membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Medan.

Bacaan Lainnya

Sebab, lanjut Bobby Nasution, pandemi Covid-19 tidak hanya memukul sektor kesehatan tapi berdampak pada perekonomian.

Bobby Nasution menegaskan bahwa penerapan protokol kesehatan (prokes) dan stimulus ekonomi berjalan berdampingan agar masyarakat Kota Medan dapat benar-benar bangkit dari pandemi Covid-19.

“Sudah hampir dua tahun kita dilanda pandemi Covid-19 dan semua sektor kehidupan terganggu. Tidak hanya kesehatan, tapi juga perekonomian. Kondisi ini tentunya juga akan berdampak pada kondisi sosial masyarakat. Untuk itu, kami mengajak kawan-kawan mahasiswa untuk membantu pemerintah (Pemko Medan) sebagai pembuat kebijakan untuk sama-sama berbuat bagi masyarakat sehingga stabilitas dan kondusifitas tetap terjaga,” kata Bobby Nasution.

Sebagai contoh, lanjut Bobby Nasution, Pemko Medan membuat kebijakan isolasi lingkungan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Meski demikian, pemerintah tetap menstimulus kebutuhan masyarakat selama diisolasi.

“Ini adalah salah satu langkah kita untuk memutus penyebaran Covid-19. Tapi, secara sosial masyarakat merasa tidak nyaman. Karena apa? Karena aktifitas ekonominya dibatasi. Maka, hal mendasar seperti ini lah yang kami minta kepada pelaku usaha, agar dalam menjalankan usahanya tetap patuh dan taat pada prokes. Jika kesinambungan ini terjaga dengan baik, kita yakin, kesehatan dan pemulihan ekonomi berjalan seimbang,” ungkapnya.

Selain itu, untuk menggairahkan kembali perekonomian di Kota Medan, jelas Bobby Nasution, Pemko Medan concern melakukan pembinaan, pendampingan dan mewadahi pelaku UMKM. Bahkan, Pemko Medan harus menjadi pasar bagi UMKM tersebut. “Saya sudah minta kepada seluruh jajaran hingga di tingkat kelurahan, jika ada kegiatan di wilayah masing-masing, maka belanja makan minumnya diambil dari UMKM yang ada wilayah tersebut. Ini salah satu cara kita, agar UMKM bisa naik kelas,” terangnya.

Tidak itu saja, Bobby Nasution pun mengimbau dan mengajak masyarakat untuk membantu pemulihan ekonomi dengan pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

“Tidak ada larangan untuk berbelanja di tempat usaha yang sudah memiliki nama, produksi dan pemasaran yang sudah dikenal dan besar. Namun, engan membeli produk-produk UMKM artinya kita telah ikut berkontribusi menjaga stabilitas ekonomi, terutama bagi kawan-kawan mahasiswa,” ajaknya seraya berharap para mahasiswa jadi jembatan informasi, edukasi dan sosialisasi masyarakat agar memahami penggunaan teknologi saat ini sehingga bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang menghasilkan dan menambah pendapatan. D|Med-82|ril.