Pemkot Medan Siapkan Program Hadapi Kenaikan BBM Subsidi

Pemkot Medan Siapkan Program Hadapi Kenaikan BBM Subsidi
Bobby Nasution (kedua kiri) memaparkan program dan langkah Pemkot Medan pascakenaikan harga BBM subsidi, pada acara forum dialog dengan sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus Medan, di pendopo rumah dinas Wali Kota Medan, Sabtu (9/9). Foto: Diskominfo Medan.

Medan-Mediadelegasi: Wali Kota Medan Bobby Nasution menyatakan, pemerintah kota (Pemkot) yang dipimpinnya telah menyiapkan beberapa program untuk menghadapi kenaikan harga BBM subsidi yang belum lama ini diberlakukan oleh Pemerintah pusat.

Pernyataan tersebut disampaikan Wali Kota Medan dalam acara dialog dengan pimpinan pengurus berbagai organisasi mahasiswa di Medan yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus, di pendopo rumah inas Wali Kota Medan, Sabtu (10/9).

Kelompok Cipayung Plus, terdiri dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Bacaan Lainnya

Ia mengakui, kenaikan harga BBM yang diberlakukan Pemerintah baru-baru ini tentunya menjadi sebuah keresahan dan kendala bagi masyarakat.

Kenaikan BBM subsidi itu tentunya memiliki efek turunan, yakni berimbas kepada semua harga bahan pokok.

Mencermati hal itu, pihak Pemkot Medan ingin masyarakat tidak mengalami keterkejutan jika bahan kebutuhan pokok naik akibat dari kenaikan harga BBM.

Bobby memaparkan, program yang dilakukan Pemkot Medan dalam menyikapi penyesuaian harga BBM, antara lain memastikan ketersediaan dan menjaga kestabilan harga bahan kebutuhan pokok.

“Selain memastikan ketersediaan bahan pokok, Pemerintah Kota Medan juga menjaga kestabilan harga bahan pokok dan menekan inflasi hingga di bawah lima persen,” ujarnya.

Guna mendukung stabilitas harga dan inflasi, kata Bobby, Pemkot Medan telah menyiapkan berbagai langkah di antaranya optimalisasi 4 K yang terdiri atas ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.

Pihaknya menyatakan optimis langkah 4 K tersebut masih efektif masih menjadi ujung tombak pengendalian inflasi.

Selain langkah 4 K, kata dia, Pemkot Medan siap menindaklanjuti instruksi Presiden RI dan Kemendagri yang menegaskan bahwa pemerintah daerah juga boleh menyubsidi transportasi pengangkutan umum agar distribusi barang dan jasa berjalan dengan lancar.

“Karena jika BBM naik, tentunya biaya distribusi juga akan ikut naik,” kata Wali Kota.

Lebih lanjut ia menjelaskan, penyesuaian harga BBM ini dilakukan karena Pemerintah ingin memberikan subsidi kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan atau tepat sasaran.

Sebab, menurutnya, salah satu alasan kenaikan ini karena sebagian subsidi BBM selama ini justru dinikmati kelompok masyarakat mampu.

Oleh karena itu, Bobby ingin subsidi BBM diberikan secara adil dan tepat sasaran kepada masyarakat, khususnya warga kurang mampu.

Dalam acara forum diskusi dengan kelompok Cipayung Plus, Wali Kota Medan mengajak segenap elemen mahasiswa agar dapat berkolaborasi bersama dengan Pemkot Medan dalam memberikan ide, gagasan serta masukan, guna dapat membantu pemerintah dalam menjaga kestabilan harga bahan kebutuhan pokok.

Menanggapi paparan yang disampaikan Wali Kota Medan, kalangan aktivis mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Medan itu, menilai program dan langkah-langkah yang dilakukan Pemkot Medan dalam meminimalisir efek dari penyesuaian harga BBM subsidi cukup realistis.

“Langkah-langkah yang ditempuh Pemkot Medan pascakeputusan penyesuaian harga BBM subsidi merupakan solusi yang sangat konkrit,” kata Ketua PMKRI Sintong Sinaga.

Namun, pihaknya mengingatkan proses dan mekanisme dalam menyalurkan bantuan subsidi kepada masyarakat harus melalui pengawasan ketat sehingga bantuan yang diberikan tepat sasara, D|Red-04/rel