Pemkot Medan Gelontorkan Rp198 Miliar

Pemkot Medan Gelontorkan Rp198 Miliar
Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman menyampaikan paparan dalam acara Pendampingan Terpadu Percepatan Stunting Provinsi Sumatera Utara, di Medan, Kamis (13/10).

Medan-Mediadelegasi: Pemerintah Kota (Pemkot) Medan tahun 2022 menggelontorkan dana sebesar Rp198 miliar lebih untuk mendukung program penurunan angka prevalensi anak lahir dalam keadaan kerdil (stunting).

Wali Kota Medan Bobby Nasution menyatakan komitmen Pemkot Medan tersebut dalam acara Pendampingan Terpadu Percepatan Stunting Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di Medan, Kamis (13/10).

Sebagaimana diketahui, terjadinya stunting dipicu, antara lain kurangnya perhatian terhadap pemenuhan gizi seimbang sehingga anak kurang mendapatkan protein dan mengakibatkan gagal tumbuh.

Bacaan Lainnya

Bobby dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman lebih lanjut mengemukakan, dana Rp198 miliar lebih tersebut dialokasikan untuk mendukung 15 program, 16 kegiatan serta 29 sub kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu oleh 10 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 30 kelurahan.

“Langkah tersebutkita lakukan sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota Medan di bawah kepemimpinan Pak Wali Kota dalam menurunkan angka stunting melalui sejumlah aksi nyata, termasuk pemantauan dan evaluasi,” paparnya, seperti dilansir dari situs Pemkomedan.go.id.

Disebutkannya, Pemkot Medan untuk program penanganan stunting tahun 2023 telah pula membuat rencana kegiatan sebanyak 12 program dengan 13 kegiatan dan 21 sub kegiatan dengan total pagu anggaran sekitar Rp41 miliar lebih.

Dalam kegiatan yang digelar Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Sekretariat Wakil Presiden RI tersebut, Aulia Rachman yang juga merupakan Ketua TP2S Kota Medan, juga mengungkapkan bahwa salah satu upaya yang dilakukan Pemkot Medan untuk menangani stunting adalah melalui intervensi gizi spesifik.

“Kita lakukan pemberian makanan tambahan bagi bayi gizi buruk, pelaksanan pos gizi melalui anggaran dana kelurahan. Kemudian, pelaksanaan komunikasi, informasi, edukasi terkait pencegahan stunting, asi eksklusif, pemberian mp-asi, Germas, tata laksana gizi buruk, pemantauan dan promosi pertumbuhan serta gerakan gemar makan ikan,” ucap dia.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya melakukan intervensi gizi sensitif dengan kegiatan peningkatan penyediaan air minum yang aman dan sanitasi layak.

“Kegiatan ini harus jadi semangat kita bersama dalam menurunkan angka stunting,” tuturnya dalam acara yang turut dihadiri Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden RI Dr Ir Suprayoga Hadi MSP.

Pada kesempatan itu, Aulia Rachman berharap ke depan Pemkot Medan bisa semakin mengkolaborasikan ide-ide dan program yang ada, baik dengan pemerintah daerah lain, provinsi hingga Pemerintah Pusat.

“Untuk itu tentunya kita butuh data yang valid, karena dari data yang tervalidasi itu kita bisa bergerak untuk melakukan intervensi-intervensi secara pasti dan tepat sasaran agar hasilnya optimal. Sebab, setiap daerah memiliki peta geografis yang berbeda-beda,” ujar Aulia.

Para peserta yang hadir dalam acara Pendampingan Terpadu Percepatan Stunting itu berasal dari utusan Pemkab/Pemkot se Sumut, antara lain Kabupaten Serdang Bedagai, Dairi, Simalungun, Batu Bara dan PakPak Bharat.

Sementara itu Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden RI Suprayoga Hadi, mengatakan bahwa kegiatan ini digelar bertujuan untuk mendalami isu dan permasalahan pokok yang mengakibatkan terjadinya stunting.

“Selain Sumatera Utara, kita juga melakukan pendampingan di Provinsi Kalimantan Barat. Tujuannya juga ingin memastikan intervensi program-program yang dirancang dan dijalankan berjalan baik di masyarakat,” ungkap Suprayoga. D|Red-04