Pascagempa, Simpang Tiga Jalur ke Sibolga Ambalas

Lewat Simpang Tiga Jalur ke Sibolga Ambalas
Pascagempa diperoleh kabar, jalur menuju Sibolga, tak juga dari Pertiga Jalan Aeksiansimun juga amblas (kiri), bangunan dan permukaan tanah juga retak. Foto: D|infogempasu

Medan-Mediadelegasi: Gempa Tektonik berkekuatan M6.0 yang mengguncang Tarutung, Sumatera Utara, Sabtu (1/10) sekira Pukul 02.28 WIB belum diperoleh kabar korban jiwa. Pascagempa dikabarkan banyak warga luka-luka serta rusaknya sarana prasarana jalan, antara lain jalur ke Sibolga amblas.

Seperti dilaporkan @bonggapasaribu dalam Group WhatsApp InfogempaSU, bahwa Gempabumi mengakibatkan badan Jl Putri Lopian, Kelurahan Hutatoruan V, Tarutung amblas.

Ruas jalan kota mengarah Aeksiansimun, tepatnya lewat pertiga jalur ke Sibolga, amblas sepanjanjang lebih kurang 20 meter dengan lebar sekira 1,5 meter. “Saat ini masih belum ada larangan melintas, dan masih dilalui dalam keadaan sangat hati-hati,” jelasnya.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Gempa Tektonik Mengguncang Taput hingga Singkil

Pada bagian lain, pascagempa akun Facebook Atry Boru Manalu Nadangol memosting video tiktoknya @hutasoit_toba berisikan rekaman reruntuhan dan korban yang dievakuasi ke salah satu rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif, pascagempa M6.0 itu.

Sedangkan akun Hotbenpanjaitan lebih dini juga memosting guncangan juga dirasakan di Kecamatan Sipahutar.

Sebagaimana dikabarkan, wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,11° LU ; 98,83° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada kedalaman 10 km.

Plt Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono SSi MSi menjelaskan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas  Sesar Besar Sumatra segmen Renun. 

Menurutnya, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Informasi diperoleh Mediadelegasi, Daryono melansir di Group WhatsApp InfoGempasu juga menyebutkan, gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Tarutung dengan skala intensitas VI MMI, getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar.

Kemudian, daerah Sipahutar dengan skala intensitas V MMI, Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, daerah Singkil dengan skala intensitas IV MMI, bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Berikutnya daerah Tapaktuan dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas III MMI, adalah getaran dirasakan nyata dalam rumah. terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Berdasarkan  informasi sementara, tulis Daryono, gempabumi ini menimbulkan kerusakan pada beberapa rumah warga di Tapanuli. Meski demikian, katanya, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Dia juga menyebutkan, hingga pukul 04.05 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 24 (dua puluh empat) aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M5,1 dan magnitudo terkecil M2,5. 

Pihak BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” jelasnya memberi tips. D|Red-06