Masyarakat Adat Desak Pemerintah Tutup Pabrik PT TPL

Balige-Mediadelegasi: Massa dari berbagai elemen masyarakat adat di Kabupaten Toba, Sumatera Utara kembali menggelar aksi unjuk rasa desak Pemerintah pusat agar segera menutup perusahaan industri PT Toba Pulp Lestari (TPL).

Ratusan pengunjuk rasa yang merupakan utusan perwakilan masyarakat adat dan massa dari Aliansi Gerak Tutup TPL tersebut datang dari sejumlah desa di Kabupaten Toba dan berkumpul di Tugu D.I Panjaitan Balige, Senin (26/9), sekitar pukul 10.00 WIB.

BACA JUGA: Anggota DPR RI Kunker ke TPL di Parmaksian

Dalam aksi unjuk rasa damai itu, sejumlah warga membawa spanduk berukuran besar dan poster bertuliskan tolak PT TPL.

Dari Tugu D.I Panjaitan, mereka dengan tertib berjalan kaki menuju kantor Bupati Toba di kawasan Pagar Batu Balige.

Selama menempuh perjalanan menuju kantor bupati, mereka menyanyikan lago O Tano Batak dan beberapa orang diantaranya melakukan orasi.

Setelah dari kantor bupati, massa diperkirakan akan menggelar aksi serupa di kawasan pabrik PT TPL di Desa Sosor Ladang Pangombusan, Kecamatan Pamaksian, Kabupateb Toba.

“Aksi ini kami lakukan hanya untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah agar segera menutup PT TPL,” ucap salah seorang utusan perwakilan masyarakat adat.

Dalam orasi, mereka juga menganggap PT TPL telah menjadi sumber masalah dari banyaknya konfllik struktural, bencana ekologis, dan deforestasi kawasan hutan yang berada di wilayah konsesinya.

Hingga berita ini ditayangkan, belum diperoleh informasi lebih lanjut mengenai perkembangan aksi unjuk rasa tersebut di kantor Bupati Toba. D|Red-04