Lebih Dahsyat Ketimbang Kasus Corona, di Dairi 298 Orang Tergigit Anjing dan Kucing

Lebih Dahsyat Ketimbang Kasus Corona, di Dairi 298 Orang Tergigit Anjing dan Kucing
Kasi Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi Herlina Sipayung dan Miduk Simamora. Foto:D|dairi|ginting

Dairi-Mediadelegasi: Sepertinya bagi masyarakat Dairi, Sumatera Utara, ancaman kasus rabies jauh lebih dahsyat ketimbang kasus Covid-19 alias Corona. Pasalnya, dalam kurun waktu tujuh bulan, 298 kasus tergigit binatang (anjing) termasuk dalam bagian kecil tergigit kucing.

Kondisi ini perlu mendapat perhatian dari pemilik ternak agar segera menyuntikkan vaksin rabies kepada hewan peliharaannya demi keselamatan bersama.

Data informasi yang diperoleh Mediadelegasi dari Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi Dr Hardi Gurning melalui Kasi Penyakit Menular Herlina Sipayung dan Miduk Simamora , Kamis (20/8), di ruang kerjanya menjelaskan ada 298 kasus warga tergigit binatang.

Dari 18 Puskesmas di Dairi, kasus tergigit anjing terdata setiap bulannya termasuk mengkhawatirkan. Bagimana tidak, pada bulan Januari ada 28 kasus, Februari 45 kasus, Maret 26 kasus, April 49 kasus, Mei 28 kasus, Juni 56 kasus, Juli ada 66 kasus sementara untuk bulan Agustus masih dalam pendataan. “Total sementara hingga bulan Juli 2020 berjumlah 298, 13 di dalamnya termasuk kasus tergigit kucing,” jelas Herlina.

Lebih lanjut Herlina mengimbau agar kepada pemilik peliharaan anjing khususnya agar menyuntikkan vaksin rabies hewan peliharaannya minimal 6 bulan sekali agar tidak membuat keresahan.

Karena menurutnya, jika ada orang tergigit anjing atau hewan peliharaan lainnya seperti kucing maupun monyet yang tidak disuntik rabies bisa membahayakan nyawa orang lain.

“Apabila tergigit hewan yang dimaksud. Untuk lebih amannya, korban mesti disuntik vaksin rabies secara medis jangka waktunya paling lama 2×24 jam,” jelasnya.

Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi, kata Herlina,  siap memberikan suntikan vaksin rabies secara gratis tanpa dikutip bayaran sama sekali dan obat vaksin masih ada tersedia untuk menyelamatkan nyawa korban, sepanjang pihak keluarganya mau membawa berobat ke Puskesmas maupun ke Dinas Kesehatan Dairi. D|Dai-76