Inovasi Kelompok Wanita Tani Kembangkan Hibar Eco Village

Inovasi Kelompok Wanita Tani Kembangkan Hibar Eco Village
Foto:D|Ist

Purwakarta-Mediadelegasi: Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Lestari Malang Nengah Wetan di Kelurahan Nagri Tengah, Kecamatan Purwakarta, berinovasi mengembangkan pertanian di lahan perkotaan atau Urban Farming dengan membuat kebun demplot.

Awalnya, kegiatan Urban Farming KWT Bina Lestari Wetan yang bercocok tanam budidaya sayuran ini diikuti oleh 30 ibu rumah tangga, namun saat ini Hibar Eco Village berkembang menjadi 70 orang.

Inovasi KWT Bina Lestari Malang Nengah Wetan ini mendapat apresiasi dari Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika. “Hibar Eco Village ini merupakan bukti, bahwa sayuran bisa tumbuh subur di dataran rendah dan lahan perkotaan yang cuacanya cukup panas. Langkah ini bisa memotivasi dan menumbuhkan para anak muda atau kaum milenial untuk bertani,” ucapnya.

Menurutnya, Hibar Eco Village ini merupakan bukti bahwa sayuran bisa tumbuh subur di dataran rendah dan lahan perkotaan yang cuacanya cukup panas. Dengan begitu langkah ini bisa memotivasi dan menumbuhkan para anak muda atau kaum milenial untuk bertani.

“Selama ini kita melihat, sayuran hanya tumbuh di dataran tinggi saja. Ternyata di Purwakarta yang udaranya cukup panas, sayuran lain termasuk sayur Kol bisa tumbuh subur. Bertani itu menarik, menyenangkan dan menghasilkan. Itu punya nilai manfaat selain menjaga ekosistem yang ada,” jelas Anne usai peresmian Hibar Eco Village, Jumat (11/09).

Saat ini pun, sambung dia, pihaknya masih kesulitan dalam mencegah alih fungsi lahan, walaupun Pemerintah Daerah sudah mengeluarkan regulasi dengan mengeluarkan kebijakan untuk mengunci 18.000 hektare lahan pertanian di Purwakarta. Ia pun meminta jajarannya untuk mensupport agar menjadi agenda di setiap kegiatan, sekaligus mempromosikan kepada kaum milenial untuk bertani.

“Kita kesulitan, ketika keluarganya tidak ada lagi yang menjadi petani, yang ditakutkan lahan itu malah beralihfungsi, begitupun lahan produktif lainnya. Kegiatan ini, sekaligus promosi kepada kaum milenial mari bertani, dan bertani itu menyenangkan,” ujarnya.

Mendasari hal tersebut PT East West Seed Indonesia (EWINDO) sebagai produsen benih sayuran Cap Panah Metah memberikan edukasi kepada ibu-ibu rumah tangga di Purwakarta, khususnya di Kampung Malang Nengah, Kelurahan Nagri Tengah, Purwakarta untuk bercocok tanam di lahan perkotaan atau Urban Farming dengan membuat kebun demplot.

Di tempat yang sama, Direktur Manajer PT East West Seed Indonesia, Glenn Pardede menjelaskan, tujuan dari didirikannya demplot-demplot yang berada di pekarangan rumah warga ini adalah untuk memberikan pengetahuan, khususnya praktik budidaya sayuran yang baik di wilayah perkotaan.

“Kampung Malang Nengah ini diharapkan bisa menjadi konsep kampung Eco Village, agar masyarakat bisa merasakan peningkatan kesejahteraan dengan menjual hasil panen dan tetap mengutamakan kelestarian lingkungan,” ujarnya.

Kegiatan Urban Farming ini, lanjut Glenn, menunjukkan peran penting wanita dalam budidaya sayuran sekaligus mempromosikan pentingnya mengonsumsi sayuran, dimana seorang Ibu rumah tangga menjadi penentu keluarga yang sehat.

“Demplot ini awalnya dikelola oleh 30 ibu rumah tangga dari kelompok wanita tani Bina Lestari di rumah mereka masing-masing. Saat ini pesertanya terus bertambah, ada lebih dari 70 orang yang mengikuti kegiatan urban farming ini,” tutupnya. D|Jbr-75