Ini Imbauan BMKG Pascagempa 6.0 SR di Taput

Ini Imbauan BMKG Pascagempa 6.0 SR di Taput
Kerusakan akibat gempa berkekuatan 6.0 Skala Richter di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut pada Sabtu (1/10) dinihari mengakibatkan banyak tembok dan atap rumah warga runtuh. Foto: BPBD Tapanuli Utara

Medan-Mediadelegasi: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sudah 67 kali terjadi gempa susulan pascagempa berkekuatan 6.0 Skala Richter (SR) yang melanda Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara pada Sabtu (1/10).

Berdasarkan keterangan pers BMKG yang dirangkum mediadelegasi Medan, gempa susulan tersebut dengan kekuatan sangat rendah, sehingga tidak menghasilkan guncangan seperti gempa pertama yang terjadi pukul 02.30 WIB.

Dalam catatan sementara BMKG, gempa terakhir terjadi pukul 09.50 WIB.

Bacaan Lainnya

“Terkait dengan gempa susulan yang melemah, kami imbau kepada warga agar tetap tenang dan waspada,” ucap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kepada wartawan, Sabtu pagi

Ia juga mengimbau kepada warga untuk tidak pulang ke rumah dulu apabila kondisi bangunan rumahnya dalam keadaan retak-retak.

Hal ini untuk mengantisipasi tertimpa bangunan .

“Dalam kondisi baik, retak tidak berarti silakan kembali. Kalau sudah mengkhawatirkan jangan dulu pulang,” ucap Dwikorita.

Dia meminta warga untuk menjauh dari kawasan lereng dan perbukitan karena kondisi di wilayah tersebut masih kerap turut hujan turun, guna mengantisipasi terjadi longsor akibat gempa bumi tersebut.

Pihaknya mengimbau kepada warga di Taput dan sekitarnya agar tidak terpancing isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan sumbernya.

“Silahkan terus akses informasi dari BMKG atau sosial media BMKG,” kata Dwikorita.

Sebagaimana diketahui, bencana gempabumi yang melanda Taput, turut dirasakan sejumlah warga Kabupaten Dairi, khususnya di Kecamatan Sidikalang.

Getaran gempa tersebut dilaporkan berlansung sekitar lima menit dan sempat membuat sejumlah warga di ibu kota Kabupaten Dairi itu panik dan berusaha menyelamatkan diri dengan keluar rumah.

Hingga sampai saat ini belum diketahui secara pasti apakah di Dairi ada bangunan atau fasilitas umum lainnya yang rusak akibat peristiwa fenomena alam itu.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Taput, Tumbur Hutabarat menyatakan bahwa gempa susulan yang terjadi tidak menimbulkan kerusakan baru.

“Jumlah kerusakan bangunan masih di angka 846 unit. Walau hasil pendataan sudah mencapai 1.941 unit, itu tambahan yang hanya mengalami kerusakan tidak parah,” kata Tumbur. D|Red-04