F1 Powerboat Kesempatan Emas Gairahkan Pariwisata

Para narasumber foto bersama usai menyampaikan paparan dalam seminar bertajuk 'Perkuat Potensi Wisata Danau Toba' di Hotel JW Marriott Medan, Senin (30/1). Foto: Dingot

Medan-Mediadelegasi: Penyelenggaraan kejuaraan balap perahu motor seri dunia bertajuk F1 Powerboat Lake Toba pada 24-26 Februari 2023 merupakan kesempatan emas menggairahkan kembali sektor pariwisata dan UMKM pascapandemi COVID-19.

“F1 Powerboat di Danau Toba bakal dongkrak pariwisata dan gairahkan sektor UMKM,” kata Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong pada seminar bertajuk “Perkuat Potensi Wisata Danau Toba”, di Medan, Senin (30/1).

Dalam seminar yang juga diikuti sejumlah wartawan tersebut, ia mengemukakan bahwa kehadiran wisatan untuk menyaksikan event dunia balap perahu tersebut bisa membuka kesempatan bagi pelaku usaha lokal untuk mengambil manfaat ekonomi.

Bacaan Lainnya

Selain itu, lanjutnya, penyelenggaraan F1 Powerboat di Teluk Danau Toba itu turut membuka peluang masuknya para investor untuk menanamkan modal di kawasan staregi pariwisata nasional itu.

“Suksesnya even ini, dengan pergerakan ekonomi yang besar. Ini akan merangsang para investor untuk berinvestasi di sana, termasuk melihat peluang akomodasi ke depan,” ujarnya.

Karena itu, menurut Usman, tidak berlebihan jika penyelenggaraan event tersebut dapat dijadikan sebagai momentum kebangkitan pariwisata dan UMKM Sumut.

Disebutkannya, event yang akan diliput sejumlah wartawan dalam dan negeri direncanakan diikuti peserta dari 10 negara dan disaksikan langsung sekitar 25 ribu wisatawan mancanegara.

Para turis asing selain datang untuk menyasikan langsung F1 Powerboat, kata Usman, juga akan menikmati panorama Danau Toba.

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa persiapan penyelenggaraan event balap perahu internasional itu di Danau Toba hingga saat ini terus digencarkan, termasuk fasilitas konektivitas internet dan telekomunikasi.

“Kominfo sudah berkoordinasi dengan operator seluler misalnya Telkom dan Telkomsel serta yang lainnya agar komunikasi dalam penyelenggaraan F1 Powerboat itu lancar, sebagaimana fasilitas komunikasi yang kita siapkan ketika MotoGP Mandalika (2022),” paparnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Kosmas Harefa, mengatakan Pemerintah RI melalui Kementerian PUPR mengelontorkan Rp33 miliar untuk pembangunan infrastruktur F1 Power Boat di Perairan Danau Toba di Balige, Kabupaten Toba itu.

Kosmas menjelaskan dampak ekonomi F1H2O ini, lebih besar dirasakan untuk masyarakat di kawasan Danau Toba.

Berbeda dengan Moto GP Mandalika, masyarakat di sepanjang Teluk Balige bisa memanfaatkan kesempatan tersebut.

“Jadi kawasan sepanjang Teluk Balige itu strategis semua, yang punya lahan siapa? Masyarakat, artinya uang akan langsung ke masyarakat beda sama Mandalika,” ujar dia.

Selain itu, Kosmas mengatakan, Balige dipilih sebagai lokasi balapan lantaran sangat representatif. Balige memiliki ruang publik yang besar, pelabuhannya bahkan digunakan sebagai pusat office F1 Power Boat.

Sementara itu, SVP Marketing Communication and Tourism Programs Injourney Retna Asmoro, memperkirakan pemasukan dari kegiatan tersebut bisa mencapai hingga sebesar Rp212 miliar.

Disebutkannya, hingga saat ini penjualan tiket menonton F1 Powerboat belum dibuka.

Penjualan tiket akan dilakukan secara daring melalui Injourney yang merupakan Badan Usaha Milik Negara di bidang pariwisata.

Acara ini, juga menghadirkan narasumber lain, yakni Kepala Dinas Kominfo Sumut Ilyas Sitorus.

Menurut dia, perhelatan balap Powerboat terbesar di dunia ini merupakan kesempatan emas, karena event tersebut diperkirakan bakal disaksikan secara langsung oleh puluhan ribu wisatawan.

“Untuk itu haruslah kita manfaatkan kesempatan emas ini untuk memperkuat seluruh potensi yang ada di Danau Toba,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ilyas memaparkan berbagai manfaat yang akan diterima Sumut, khususnya masyarakat di kawasan Danau Toba.

Pertama, Penghasilan Asli Daerah (PAD) Sumut dan kabupaten di sekitar Toba akan meningkat.

Kedua, tingkat okupansi hotel menjadi 95 persen. Ada pula peningkatan omset bisnis persewaan kendaraan.

Selanjutnya, pengenalan produk UMKM Sumut dan menciptakan lapangan kerja dengan menyerap tenaga kerja lokal, hingga peningkatan jumlah penumpang pesawat di Bandara Silangit dan Kualanamu.

Ilyas juga menyampaikan, untuk akomodasi hotel di Balige dan sekitarnya, tersedia kurang lebih 1.599 kamar ditambah guest house, homestay dan penginapan lainnya. D|Med-AS