Edison Pasaribu: Sampah Berserakan di TPA Tele Segera Bersihkan

sampah berserakan tpa tele
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tele di Jalan Huta Batu Napal, Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian Kabupaten Samosir, akhir akhir ini menimbulkan keresahan bagi warga sekitar lokasi tersebut.(ist)

Samosir-Mediadelegasi: Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tele di Jalan Huta Batu Napal, Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian Kabupaten Samosir, akhir akhir ini menimbulkan keresahan bagi warga sekitar lokasi tersebut.

Pantauan di lapangan , Warga Hariara Pintu, Kecamatan Harian Kabupaten Samosir mengeluhkan bau busuk yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tele.

Bau busuk tercium warga yang bermukim di sekitar TPA dan masyarakat yang bertani. Ketika awak media memasuki areal TPA, aroma bau busuk sudah mulai tercium, semakin mendekati tumpukan Sampah Bau busuk semakin menyengat dan lalat beterbangan di Kawasan TPA.

Terlihat, rombongan DPP Dewan Pimpinan Pusat Komunitas Masyarakat dan Perantau Asal Samosir (KoMPas), turun langsung meninjau lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di kawasan Areal Penggunaan Lain (APL) di Jalan Batu Napal Desa Hariara Pintu Kecamatan Harian Kabupaten Samosir, Senin (23/5).

Salah seorang pengurus DPP KoMPas, coba berbincang dengan Pak Tati Silaban kebetulan bertemu di lokasi misalnya , dirinya merasa terganggu dengan bau tersebut.

Menurutnya bau tersebut telah menggangu aktivitas warga, terlebih yang hendak melintas dan beraktivitas pertanian di seputar Kawasan TPA.

Warga sekitar, menyesalkan tindakan petugas pengangkut sampah yang terlihat sampah berserakan di jalan pintu masuk menimbulkan bau dan kerumunan lalat hijau.

Menurutnya, kehadiran lalat hijau beterbangan ke areal Perladangan masyarakat akan mengganggu tanaman masyarakat. “Hal inilah yang dirinya merasa dirugikan, karena harus menambah biaya pertanian untuk membeli racun insektisida,” ujarnya.

“Kami memohon kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk membuang sampah benar-benar dilokasi TPA yang sudah digali kembali ditimbun dan ditanami pohon,” pinta warga.

“Lokasi ini sudah baik kalo dilihat dari jauhnya dari pemukiman penduduk, namun sistem pengelolaan sampah terlihat belum tepat, termasuk dalam hal menyortir jenis sampah, karena hanya terlihat ditimbun dengan tanah semata dan ada bekas pembakaran sampah di lokasi ini. Hal ini tidak layak dan tak pantas,” ujar Laurent salah seorang pengurus DPP KoMPas.

“Penanggulan Sampah harus dikelolah dengan baik untuk menciptakan Lingkungan yang pula dan tidak merugikan warga yang bertani di sekitar Lokasi TPA ini,” sambungnya.

Ketika diminta menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Edison Pasaribu mengatakan, menumpuknya sampah di jalan pintu masuk TPA msudah memasuki kawasan TPA. “Namun, keterbatasan pemakaian alat berat hal ini bisa terjadi,” ujarnya.

Sesuai instruksi, memang Truk pengangkut sampah seharusnya harus ke ujung TPA tapi saat hujan truk tidak sanggup sampai ke ujung, karena jalan berlumpur akhirnya dimana yang bisa dibuang langsung dibuang, menunggu alat dari dinas PUTR turun dan hari ini (24/05) sudah turun kelapangan.

“DLH memang berharap juga kedepannya, kita mendapatkan agar alat berat Excavator dan Loader sendiri, untuk bisa turun setiap teratasi digeser dari depan jalan masuk dan saat ini sekitar 35 Ton/bulannya, jumlah sampah di Samosir,” pungkasnya. (D|Med-24)