Dislindup Toba Sosialisasikan Penanganan Sampah dan Lahan TPA

Dislindup Toba Sosialisasikan Penanganan Sampah Dan Lahan TPA
Tampak pembuangan sampah di sejumlah titik dan spanduk imbauan terkait pembuangan sampah sembarangan. Foto: D|oktober

Pintubosi-Mediadelegasi: Dinas Lingkungan Hidup (Dislindup) Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara menyosialisasikan penanganan sampah pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Belum lama ini, Dislindup Toba turut berinteraksi kepada masyarakat Desa Pintu Bosi, Kecamatan Laguboti, tentang lahan TPA yang sempat menimbulkan miskomunikasi antara masyarakat setempat dengan Dislindup, Pemkab Toba.

Kepala Dislindup Toba melalui Kepala Bidang pengolahan sampah, Rina Sondang Lumbantoruan saat dimintai wartawan keterangan soal pengelolaan persampahan dan lahan menyebutkan, tentang lahan TPA di Desa Pintu Bosi sudah selesai.  Lahan tersebut sudah aset Pemerintah Kabupaten Toba dibuktikan dengan adanya sertifikat kepemilikan atas nama Pemkab Toba Samosir (kini Toba-red).

Pengelolaan sampah pada TPA Desa Pintu Bosi baru-baru ini sudah selesai disosialisasikan. Menurut Rina, terkait permasalahan sampah khususnya di Kabupaten Toba seyogianya dimulai dari disiplin dan kesadaran masyarakat itu sendiri.

Diibaratkannya sampah dari rumah sendiri bisa dijadikan uang dengan cara memilah sampah mulai dari organik maupun non organik.

Sosialisasi dimaksud bertujuan untuk mengedukasi Masyarakat supaya sampahnya masing-masing dapat jua disetorkan ke Bank Sampah yang telah disediakan Pemerintah di sana (Bank Sampah-red) sampah dapat dijadikan uang seperti sampah plastik, karton, aluminium dan lain-lain.

“Mudah-mudahan masyarakat kita tetap mendukung soal penanganan sampah disamping itu juga kita tetap mengajak dan tetap mengajak,mengimbau supaya kesadaran masyarakat terkait sampah dapat ditingkatkan termasuk soal buang sampah sembarangan,” kata Rina.

Secara terpisah menyikapi soal area lahan TPA di Desa Pintu Bosi, Kepala Desa, Henri Pangaribuan menjawab Mediadelegasi, mengatakan terkait miskomunikasi antar warga Desa terhadap Lindup Toba sudah selesai.

Ditambahkan Kades, maunya pembatas sampah ke bahu jalan Desa dibuatkan tembok supaya sampah tidak berserakan ke bahu jalan.

Diuraikan Kades apabila musim hujan tiba sampah banyak berserakan ke bahu jalan oleh sebab itu perlu dibangun tembok pembatas sampah ke bahu jalan.

“Soal pengelolaan sampah sebenarnya dapat dijadikan uang oleh masyarakat nah warga saya sendiri saya edukasi agar sampah dipilah-pilah lalu disetorkan ke Bank Sampah. Jadi harapan Saya yang utama tembok pembatas sampah dibangun segera sebab jalan sangatlah pengaruh apabila musim hujan tiba,” kata Kades belum lama ini.

Pantauan di lapangan sosialisasi pengelolaan sampah masih perlu ditingkatkan apalagi di Balige selaku Ibukota Kabupaten Toba,Pasalnya masih ada saja oknum masyarakat yang membuang sampahnya sembarangan serta perlunya diadakan tong-tong sampah terutama di jalan lintas Balige-Medan tepatnya di rumah toko masyarakat. D|Tsa-36