Curahkan Satu Ton Ecoenzym dan Tabur 5.000 Ikan

Curahkan Satu Ton Ecoenzym dan Tabur 5.000 Ikan
Anak-anak sekitar Sungai Deli di Labuhan, turut memeriahkan penaburan bibit ikan bersama REI dan Relawab LH. Foto: D|Ist

Medan-Mediadelegasi:  Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bersama sejumlah unsur masyarakat menabur 5.000 bibit ikan di Sungai Deli, Medan. Selain itu, mereka juga mencurahkan 1 ton cairan ecoenzym guna mengurai limbah yang merusak ekosistem sungai.

Kegiatan dilaksanakan, Sabtu kemarin,  di Benteng Sungai Deli Kelurahan Pekan Labuhan, Medan Labuhan sebagai Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Pantauan wartawan, tampak hadir di sana Yayasan Budaya Hijau Indonesia, Relawan Ecoenzym Indonesia serta relawan lingkungan hidup lainnya dari masyarakat setempat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprovsu dr Tengku Amri Fadli MKes menjelaskan cairan ecoenzym diyakini mampu mengurai limbah sungai.

“Selama ini memang limbah merusak ekosistem sungai. Kita harapkan cairan ecoenzym ini bisa mengurai limbah yang ada di Sungai Deli ini,” kata Tengku Amri Fadli di sela-sela penaburan benih ikan dan ecoenzym di Sungai Deli.

BACA JUGA: UNUSU Hijaukan Tepi Sungai Badera dengan Simpur dan Matoa

Untuk itu, dengan kegiatan tabur bibit ikan dan ecoenzym itu, pemerintah bersama masyarakat bisa bersinergi menjaga kelestarian sungai sehingga bisa bermanfaat bagi orang banyak.

“Sungai sangat bermanfaat bagi lingkungan hidup dan masyarakat sekitar. Mudah-mudahan tiga bulan ke depan ini bibit ikan bisa berdampak ekonomi bagi saudara-saudara di sini. Mari bersama kita jaga ekosistem Sungai Deli ini agar bermanfaat juga bagi anak cucu kita,” tukas Tengku Amri.

Kegiatan tersebut juga diisi dengan penanaman 200 batang pohon, panggung anak dalam dunia lingkungan hidup serta disinfektan pemukiman penduduk dengan eco enzym.

“Terimakasih kepada semua khususnya buat semangat juang para relawan. Salut dengan semangat juang para relawan. Bersama kita bisa,” kata Bathara Surya Surbakti dari Yayasan Budaya Hijau Indonesia. D|Red