Ancang-ancang Semakin Kencang, Menyusul Putusan PN Medan

Ancang-ancang Semakin Kencang, Pascaputusan PN Medan
Merdeka Walk, di Lapangan Merdeka Medan. Foto: urbanasia

Medan-Mediadelegasi: Ancang-ancang merelokasi Merdeka Walk semakin kencang, menyusul putusan Pengadilan Negeri (PN) Medan atas gugatan dengan Pokok Perdata Nomor 756/Pdt.G/2020/PN Medan tersebut, Rabu (14/7).

Disiarkan melalui  Sistem e-Court, dalam sidang pembacaan putusan, PN Medan mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebahagian; Menyatakan Tindakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige overheidsdaad); Memerintahkan Tergugat untuk menerbitkan Penetapan Tanah Lapang Merdeka Medan sebagai Cagar Budaya melalui: Peraturan Wali Kota Medan yang menetapkan secara tegas Tanah Lapang Merdeka Medan, sebagai Cagar Budaya (CB).

PN Medan memenangkan permohonan gugatan warga negara atau citizen lawsuit terhadap Walikota Medan atas kemerdekaan Lapangan Merdeka Medan.

Bacaan Lainnya

Selanjutnya, PN Medan menolak gugatan Para Penggugat untuk yang selain dan yang selebihnya, dan menghukum Tergugat untuk membayar ongkos perkara yang diperhitungkan sebesar Rp1.610.000.

“Berdasarkan putusan tersebut, maka Walikota Medan selaku Tergugat terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan perbuatan melawan hukum akibat tidak menetapkan Tanah Lapang Merdeka Medan sebagai Cagar Budaya,” kata Direktur Lembaga Hukum Humaniora, Redyanto Sidi melalui pernyataan tertulisnya kepada wartawan.

Sebagai pemimpin di Kota Medan, lanjut Redyanto, Walikota sudah seharusnya menjadi contoh bagi warganya untuk mentaati hukum dengan menjalankan isi putusan ini yakni menetapkan secara tegas Tanah Lapang Merdeka Medan sebagai cagar budaya (CB).

“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat baik secara perorangan/pribadi maupun lembaga/komunitas/kelompok, insan pers, akademisi, dan pihak-pihak terkait lainnya yang telah mendukung upaya memerdekakan Tanah Lapang Merdeka Medan untuk ditetapkan sebagai cagar budaya. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo karena telah memeriksa dan mengadili perkara ini dengan teliti, adil dan bijaksana,” terangnya.

BACA JUGA: Lapangan Merdeka Medan, Kembalikan Fungsi sebagai RTH

Merdeka Walk Diancang ke Gedung Tua Heritage Warenhuis