Aktivis Lintas Organisasi Kecam Aksi Premanisme Terhadap Para Penggiat Demokrasi

Medan- Mediadelegasi: Para lembaga dalam berbagai organisasi yang tergabung dalam Aktivis Lintas Organisasi mengecam adanya tindakan premanisme sebagai jawaban atas kritik yang dilakukan oleh aktivis kepada pemerintah setempat.

Hal ini dibahas dalam diskusi dalam acara buka puasa bersama yang dilaksanakan secara sederhana di salah satu lokasi kuliner dikawasan stadion Teladan, kecamatan Medan Kota, Sumatera Utara, Jumat (23/4/2021).

Kegiatan yang dilaksanakan dalam suasana religius di hari ke 11 bulan puasa ini, rasa kecewa yang mendalam atas perlakuan yang tidak pantas (preventif) terhadap rekan rekan aktivis yang telah bersusah payah, tanpa berkeluh kesah dalam meluangkan waktu dan pemikiranya untuk kemaslahatan umat.

Bacaan Lainnya

Hal ini diungkapkan oleh keynote speaker, Aji Lingga sebagai Ketua DPW Jaring Mahsiswa LIRA Indonesia Provinsi Sumatera Utara yang didampingi oleh Koko Bangun, Dewan Mahasiswa POSMERA (Posko Perjuangan Rakyat) usai bersantap bersama.

Dalam kegiatan yang juga dihadiri para alumni dan mahasiswa se Sumatera Utara ini, mengambil contoh salah satu tindakan penganiayaan, terhadap aktivis di Sumut.

Sebagai contoh pemukulan aktivis di Kabupaten Langkat, Fikri, yang diduga dilakukan oleh sejumlah preman, usai dia mengkritisi jalan yang ada di Langkat, dihadapan para pejabat pemerintahan setempat. Ironisnya lagi, belum adanya tindakan hukum yang berarti terhadap para pelaku.

“Kita sangat menyanyangkan hal ini dan berharap tidak ada fikri-fikri lainnya. Yang harus mengalami pemukulan ketika tengah memperjuangkan hak dan suara rakyat. Ketika Kabupaten Langkat dikenal bahkan diberi julukan Kabupaten seribu lubang,” ujar Ajie Lingga.

Ia berharap pemerintah tidak alergi terhadap kritik dan saran yang tujuan adalah notabene untuk membangun daerah khususnya dan Negara pada umumnya, sebagai wujud rasa cinta tanah air.

Dalam ajang silahturahmi kaum aktivis ini, ketua umum Pengurus Besar Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi ( PB ALAMP AKSI), Eka Armada yang juga alumni mahasiswa UMN.

“Intinya kita harus paham efek dari kekerasan yang dialaminya. Apakah itu dari sikap kritis terhadap pemkab Langkat, atau ada masalah lain yang sedang ia hadapi tandasnya. D| Med- Sahat MT Sirait